Bersama Kembangkan Kampung Eduwisata di Gresik
Mediacsrindonesia.com – Gresik. PT Pertamina Lubricants melalui salah satu pabrik pelumasnya, Production Unit Gresik (PUG) bersama Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Rembug Akur Ngopi Bayar Pakai Sampah. Selain itu juga meluncurkan Kampung Kerajinan Daur Ulang dan Edukasi Urban Farming (Kreasi) di Kopi Sampah Kelurahan Sidokumpul pada Rabu pagi (2/6/2021).
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir
Forkopimda Gresik dari Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, SE, Sekretaris
Daerah Drs. Abimanyu Pocoatmojo Iswinarno, Ketua DPRD H. Moch Abdul Qodir,
Kepala Kejaksaan Negeri Heru Winoto SH MH, Kepala Pengadilan Negeri Hj. Wiwin
Arodawanti, SH MH, dan Kepala Pengadilan Agama Dr. Sugiri, S.Ag MH, Wakapolres
Gresik Kompol Eko Iskandar, perwakilan Kodim 0817 Gresik, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Mokh Najikh, Kepala Organisasi Pejabat Daerah (OPD)
Muspika Kecamatan Gresik, dan Manager PUG PT Pertamina Lubricants Dody Arief
Aditya serta lainnya hingga tokoh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bupati Gresik Fandi
Akhmad Yani meresmikan Kampung Kreasi bersama Manager Production Unit Gresik
Pertamina Lubricants Dody Aditya. Harapannya agar mampu menjadi pilot project
kampung eduwisata di kampung dan dapat diadopsi di wilayah lain atau
lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Kampung ini merupakan hasil karya
yang lahir melalui kolaborasi dan sinergi hebat dari Karang Taruna, industri,
pemerintah dan masyarakat,” ujar Fandi.
Ia melanjutkan bahwa di Kampung ini
masyarakat mengembangkan konsep pertanian dan perikanan dengan memanfaatkan
lahan sempit di wilayah perkotaan dengan pola pertanian hidroponik.
Untuk menambah daya tarik, terdapat cat
tembok rumah warga yang warna-warni sehingga menjadi kampung wisata yang
instagramable.
“Setiap rumah terlihat hijau karena
terdapat tanaman hidroponik. Jenis tanamannya beraneka macam, ada sayuran
kangkung, brokoli dan sawi yang segar dan juga ada buah melon dan timun mas
yang sudah berbuah," jelasnya lagi.
Fandi berharap tanaman hidroponik semakin
dikembangkan. Mulai dari tanaman sayuran dan buah-buahan seperti timun emas dan
melon. Ia meminta Karang Taruna Kampung Kreasi mengembangkan inovasi ini di
lingkungan OPD Pemkab Gresik, sehingga hasil tanaman hidroponik bisa semakin
banyak.
“Setelah berjalan-jalan di Kampung Kreasi,
pengunjung juga bisa menikmati kopi membayar dengan sampah plastik dan kertas.
Satu kilogram sampah ditukar dengan satu cangkir kopi hitam” pungkasnya.
Ketua Dinas Lingkungan Hidup Moh. Najikh
menyampaikan terdapat empat hal yang bermanfaat dari Kampung ini.
Pertama, pemberdayaan manusia dengan 195 KK
atau kurang lebih ada 600-700 orang yang sudah berdaya di kampung ini. Kedua
adalah pemberdayaan usaha dengan kopi sampah Karang Taruna yang dalam waktu
kedepan akan menjadi pelopor zero waste. Ketiga yakni pemberdayaan lingkungan
melalui kegiatan daur ulang kerajinan dan pemanfaatkan lahan urban farming. Dan
yang terakhir adalah pemberdayaan teknologi informasi dalam hal membangun
jejaring pemasaran dan promosi.
“Harapannya melalui pembinaan secara
kolaboratif ini, dapat memperkuat para pegiat lingkungan yakni Karang Taruna
dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar bisa lebih semangat dan termotivasi
untuk mengembangkan kampung ini," tutur Najikh.
Manager PUG PT Pertamina Lubricants Dody
Arief Aditya menyampaikan bahwa PT Pertamina Lubricants memiliki komitmen
tinggi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah
operasi dengan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satunya
adalah bersinergi untuk pengembangan kampung ini melalui Program CSR yakni
Ngopi Bayar Pakai Sampah sebagai bentuk komitmen untuk mulai mengurangi
penggunaan plastik maupun sampah lapak di lingkup masyarakat.
Dody menuturkan, sejak dikembangkan inovasi
program Ngopi Bayar Pakai Sampah di Kedai Kopi Sampah dari tahun 2019, turut
aktif dalam mengurangi jumlah sampah kering di wilayah Kelurahan Sidokumpul.
Tercatat di tahun 2020, berhasil menyumbang jumlah pengurangan sampah yang ke
TPS sebesar 1 ton sampah kering atau 0,082 % dari jumlah sampah keseluruhan di
Kelurahan Sidokumpul.
“Melalui Kegiatan Rembug Akur ini juga,
kami siap membantu warung kopi lainnya untuk mereplikasikan Program Ngopi Bayar
Pakai Sampah yang berada di berbagai wilayah Kabupaten Gresik," lanjut
Dody.
Selain itu, untuk mengembangkan daya tarik
konsumen di Kegiatan Ngopi Bayar Pakai Sampah, dikembangkan jenis penukaran
yang ditawarkan berupa penukaran terhadap produk pelumas pertamina. Walaupun
membutuhkan tabungan sampah hingga 15 kg, diharapkan melalui ini masyarakat
semakin termotivasi dalam pengurangan sampah.
Sinergi ini bermula dari Program
Pengelolaan Sampah Stiker Reject Produk Pelumas Pertamina bersama Karang Taruna
dan Kader lingkungan RT 2 RW 7 Kelurahan Sidokumpul dari tahun 2019.
“Kegiatan di masyarakat semakin berkembang
hingga menjadi Kampung Eduwisata melalui inovasi pengelolaan sampah dan
bertani. Semoga inovasi ini bisa terus dilanjutkan untuk meraih prestasi yang
dapat membanggakan masyarakat,” ungkapnya.
Dody berharap dengan Program CSR yang telah
dilakukan ini dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Developments
Goals (SGDs) pada Pilar Pembangunan Lingkungan nomor 11 dan 12 yakni Membangun
kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan dan Memastikan
pola konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan. (Endra/Intania)