Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) Gandeng BAMBU Foundation Menanam Pohon dan Bersih Kali Sadang
Mediacsrindonesia.com – Bekasi. Coca-Cola
Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) dengan menggandeng Bambu
Foundation melakukan penanaman ratusan bibit pohon dan pelepasan puluhan burung
puyuh ke alam bebas. Kegiatan dilakukan di sepanjang Sungai Sadang, Desa
Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis (27/1/2022).
Dari CCEP Indonesia diwakili oleh Nurlida
Fatmikasari (Mieke), Regional Corporate Affairs Manager Central Indonesia
Region. Sedangkan dari Bambu Foundation tedapat Eko Jatmiko selaku ketua.
Konservasi Daerah Aliran Sungai Sadang
tersebut juga turut dihadiri Satgas Citarum Harum Sektor 20 yang diwakili oleh
Kapt. Inf. Aswan Siregar, UPTD 3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, serta
Anggota DPR RI Komisi III Obon Tabroni.
"Sebagai salah satu perusahaan yang
beroperasi di Kabupaten Bekasi, CCEP Indonesia merasa perlu untuk turut andil
dalam upaya konservasi lingkungan hidup, termasuk di sungai yang ada di sekitar
area operasional. Hal ini juga merupakan bagian dari prioritas perusahaan dalam
upaya regenerasi air melalui konservasi sumber daya air," jelas Mieke.
"Kegiatan ini merupakan komitmen
kepedulian kami terhadap upaya menjaga lingkungan hidup. Semoga ini merupakan
permulaan yang baik dalam proses konservasi sumber daya air di sungai-sungai
yang ada di Kabupaten Bekasi," tambahnya.
Eko Jatmiko menjelaskan bahwa program konservasi ini merupakan sinergi dari
beberapa elemen seperti komunitas, pemerintah, aparat keamanan, dan korporasi.
“Kami (BAMBU Foundation) mengucapkan banyak
terima kasih kepada CCEP Indonesia yang telah mendukung program ini. Semoga
program konservasi ini dapat terus berlanjut dengan siapapun di kemudian hari. Sinergitas
ini harus terus terjalin erat dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar
kita. Dan ini adalah awal yang bagus dalam rangka merehabilitasi Das Kali
Sadang yang kritis dengan menanami bambu dan berbarengan bersih sampah
permukaan kali ini, " tegas Eko.
Kapt. Inf. Aswan Siregar mewakili Dansatgas
Citarum Harum Sektor 20 menimpali bahwa pekerjaan hari ini luar biasa, sangat
luar biasa perihal kepedulian kita terhadap lingkungan yang ada di Kabupaten
Bekasi.
“Mudah-mudahan ke depan kegiatan Konservasi
Daerah Aliran Sungai maupun kegiatan pelestarian lingkungan dapat saling
bersinergi diantara kita. Bila perlu kita terus bergerak sampai ke wilayah saya
sana (Kecamatan Pebayuran-red). Di sana sangat dibutuhkan program penanaman
atau penghijauan di bantaran sungai Citarum, agar tanggul di sepanjang aliran
sungai Citarum tidak jebol, amblas, dan lain sebagainya," harap Aswan
Siregar.
Di akhir kegiatan, Obon Tabroni mengucapkan
terima kasih kepada CCEP Indonesia yang telah berkontribusi terhadap
pelestarian lingkungan di Kabupaten Bekasi dalam bentuk kegiatan penanaman pohon
dan pelepasan burung puyuh ke habitat bebas. Karena saat ini Bekasi sedang
dalam keadaan darurat kerusakan lingkungan yang dapat mengakibatkan bencana
banjir dan lain sebagainya.
“Tentu langkah ini juga harus
berkesinambungan. Bukan hanya sekedar ceremonial belaka, terutama pohon itu
jika ditanam, kan harus ada proses perawatan, pemupukan, dan seterusnya," imbuh Obon.
Pria yang akrab disapa Bang Obon ini
menambahkan bahwa banyak wilayah di Kabupaten Bekasi yang membutuhkan
sinergitas dalam hal melestarikan lingkungan.
“Kami berharap Coca Cola bisa menjadi trigger
program Konservasi Daerah Aliran Sungai. Jika hari ini di Kali Sadang maka
besok di kali mana dan begitupun seterusnya. Hal tersebut merupakan langkah
konkret yang pastinya sangat bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan.
Kegiatan positif seperti ini tidak bisa dilakukan sendirian, mesti
berkesinambungan dan banyak unsur yang terlibat," tutup Obon.
Sungai adalah sumber kehidupan manusia di
Planet bumi ini. Sungai juga merupakan tempat jalannya air dari hulu
sampai ke hilir. Masa depan umat manusia ditentukan oleh lestarinya lingkungan
terutama sungai itu sendiri. Perubahan iklim global membuat sungai semakin rusak,
menjadi bencana banjir pada saat hujan dan kekeringan bahkan tercemar pada saat
puncak musim kemarau.
Prihatin dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan suatu langkah serius, karena merupakan tanggung jawab bersama yaitu Konservasi
Daerah Aliran Sungai. Konservasi DAS diartikan sebagai upaya-upaya pelestarian
lingkungan yang didasari pada peran dan fungsi setiap wilayah dalam DAS dan
mencakup aspek perlindungan, pemeliharaan, dan pemanfaatan ekosistem secara
berkelanjutan.
Kali Sadang adalah salah satu kali Alam
yang melewati wilayah Kecamatan Setu, Kecamatan Cikarang Barat, dan Kecamatan Cibitung
yang berhulu pada sebuah situ dan bermuara ke Kali CBL. Kondisinya sangat tidak
terawat dan cenderung rusak berat yang patut di
perjuangan dan lestarikan. (Endra)